Thursday, October 11, 2007
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1428 H
Kami Sekeluarga Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1428 H, Mohon Maaf Lahir dan Bathin atas segala kesalahan yang telah kami lakukan.
Teriring doa dari sekeluarga : Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik buat kita, keluarga, masyarakat, dan bangsa ini, demi mengarungi kehidupan yang lebih baik dimasa mendatang.
Keluarga Rafie.
Muhammad Rafie Pawellangi
Dahniar Idris
Salwa Salsabila Naqqiyah Rafie
Apa yang dilakukan ketika libur "Ramadhan" di Malaysia
Apa yang ada bayangkan ketika melihat foto di bawah ini ?
Itu adalah bekal hidup yang harus kami rawat agar tetap hijau sehingga bisa dimasak sore hari atau dini hari. Walaupun hanya sayuran belinya perlu perjuangan, perlu naik angkot +-20km dari tempat tinggal kami. Kenapa begitu? Ya... karena harus begitu, di Malaysia pada waktu liburan (cuti) warung makan ikut libur, apalagi menjelang libur Hari Raya Idul Fitri. Kata orang2 bahwa sehari sebelum hari raya dan 4 hari setelah hari raya warung dan toko2 tutup.
Kok jadi jau gitu ngomongnya..., Untuk menjaga sayuran agar tetap segar dan kami tidak punya peti dingin "kulkas" maka sayuran tersebut kami tempat di tempat yang paling sejuk... silahkan amati sendiri... kira2 dimana ya...!
Sebelum membeli sayuran dan bekal hidup lainnya, kami mampir di Bank Islam Malaysia ngambil RM persiapan Hari Raya. Kami semua punya account di BI Malaysia dimana setiap bulannya Atdikbud KBRI Kuala Lumpur menyuplai kami. Di depan bank tersebut terdapat "alun-alun" dan monumen Batu Pahat. Karena cuacanya sangat panas makanya harus pakai topi dan kacamata..:)
Nurhadi Budi Santoso (VEDC Malang) dan Rafie berpose dari depan monumen Batu Pahat
Bedjo Ali Sa'id (SMKN 1 Singosari) & Rafie nampang dari samping monumen Batu Pahat
Setelah seharian jalan dan mempersiapkan bekal hidup untuk beberapa hari, serta persipan buka puasa bersama. Maka tibalah saatnya waktu magrib yang sangat nikmat dan dinantikan oleh orang yang menjalankan ibadah puasa. Walaupun hidangan puasanya sangat sederhana, hal
itu tidak mengurangi nikmatnya buka puasa, karena kami melakukannya bersama-sama.
Itu adalah bekal hidup yang harus kami rawat agar tetap hijau sehingga bisa dimasak sore hari atau dini hari. Walaupun hanya sayuran belinya perlu perjuangan, perlu naik angkot +-20km dari tempat tinggal kami. Kenapa begitu? Ya... karena harus begitu, di Malaysia pada waktu liburan (cuti) warung makan ikut libur, apalagi menjelang libur Hari Raya Idul Fitri. Kata orang2 bahwa sehari sebelum hari raya dan 4 hari setelah hari raya warung dan toko2 tutup.
Kok jadi jau gitu ngomongnya..., Untuk menjaga sayuran agar tetap segar dan kami tidak punya peti dingin "kulkas" maka sayuran tersebut kami tempat di tempat yang paling sejuk... silahkan amati sendiri... kira2 dimana ya...!
Sebelum membeli sayuran dan bekal hidup lainnya, kami mampir di Bank Islam Malaysia ngambil RM persiapan Hari Raya. Kami semua punya account di BI Malaysia dimana setiap bulannya Atdikbud KBRI Kuala Lumpur menyuplai kami. Di depan bank tersebut terdapat "alun-alun" dan monumen Batu Pahat. Karena cuacanya sangat panas makanya harus pakai topi dan kacamata..:)
Nurhadi Budi Santoso (VEDC Malang) dan Rafie berpose dari depan monumen Batu Pahat
Bedjo Ali Sa'id (SMKN 1 Singosari) & Rafie nampang dari samping monumen Batu Pahat
Setelah seharian jalan dan mempersiapkan bekal hidup untuk beberapa hari, serta persipan buka puasa bersama. Maka tibalah saatnya waktu magrib yang sangat nikmat dan dinantikan oleh orang yang menjalankan ibadah puasa. Walaupun hidangan puasanya sangat sederhana, hal
itu tidak mengurangi nikmatnya buka puasa, karena kami melakukannya bersama-sama.
Setelah berbuka dilanjutkan shalat magrib berjama'ah, kemudian dilanjutkan makan bersama dengan keluarga UM yang ada di asrama baik yang beragama islam maupun yang non muslim sebagai bagian dari sebuah kebersamaan.
Foto di bawah ini ketika kami sedang menunggu mobil jemputan dan kawan2 yang lain dalam rangka menunju kampus induk UTHM buka bersama.
Imam Machfud (baju batik) : berapa nomor telepon pak Ejon UPI Bandung?
Rafie (baju hitam) : niihhh lihat sendiri
Imam : 0177981374 sippp
Choirul (duduk, baju hitam) : pak Nur mau tinggal I'tikhaf di mesjid kampus tidak?
Nurhadi (baju biru) : Kayaknya saya ikut shalat tarawih saja
Sunday, October 7, 2007
Kunjungan ke Pusat Latihan Teknologi Tinggi (ADTEC)
Pada tanggal 26 September kami melakukan kunjungan ke Pusat Pelatihan Teknologi Tinggi (ADTEC) sebagai bagian dari Sandwich Program antara UM-UTHM.
Biaya Pelatihan short time, modular, tailor ± RM.100-150/hari (Rp.250.000 – Rp.375.000/hari), sedangkan program diploma RM.1.808/semester (Rp. 4.250.000/semester). Biaya training tersebut sudah termasuk biaya penginapan dan komsumsi selama mengikuti training. Kelebihan lain yang ditawarkan adalah tersedianya : Asrama yang siap menampung 1,125 orang, Kantin, sarana olahraga, mesjid. Bagi mahasiswa program Diploma bisa meminjam uang RM.10.000 (Rp.25.000.000) dari pemerintah dengan bunga yang sangat rendah. Pinjaman tersebut dikembalikan maksimal 2 tahun setelah lulus.
Imam Machfud (SMKN 1 Blitar) sedang memperhatikan sebua trainer Robotic yang dipadu dengan Pneumatic
Gambar dibawah ini juga merupakan trainer Pneumatic
Berikut adalah sekelompok mahasiswa yang sedang memprogramkan sebuah project yang dikerjakan secara berkelompok
Pada akhir kunjungan kami menyerahkan cendra hati kata orang Malaysia berupa sebuah Vandel dari Universitas Negeri Malang. Cendramata tersebut diserahkan oleh wakil kami (Didik Hoediono) kepada AB Rahman Bin Moh Said (Deputy Director of Training Management)
Sebagai Catatan Penting dari Sudut Pandang saya sebagai pengunjung :
Advanced Technology Training Center (ADTEC)
Pusat Latihan Teknologi Tinggi.
ADTEC Batu Pahat merupakan salah satu Training Center dari 26 Training Cernter ysng berada di bawah Kementrian Sumber Daya Manusia, Jabatan Tenaga Manusia. Lokasinya berada di pinggir Kota Batu Pahat tepatnya di Km 8, Jalan Tanjung Labuh, 83000, Batu Pahat, Johor Darul Takzim. Lembaga ini mulai beroperasi awal tahun 2001 sehingga peralatannya relative masih baru dan jumlahnya juga banyak.
- Training yang dilaksanakan dalam bentuk antara lain : short time (30-40jam), diploma (2-3 tahun / 4-6 semester), modular, tailor made
- Bidang keahlian yang dikembangkan dan ditawarkan :
a. Mechanical & Production : Tool and Die Mould, CNC/CAM/CAD, Welding (Manual Metal, Gas Metal, Gas Tungsten, Oxy-Acetylene Gas, Flux-Core),
b. Electrical and Electronic Technology : Elektronika analog dan digital, PLC dan PLD, Hydraulic, Motor AC dan DC, System Control, Automation, Microcontroller, Pneumatic, Robotic system
c. Computer Engineering & Information Technology : SOP, Assembling and Maintenance Computer, Programming, Networkin
d. Mechatronic : Elektro Pneumatic, Elektro-Hydraulic, Industrial Elektro-Elektronik. - Peserta/Mahasiswa pelatihan dari fresh graduate dari sekolah menengah bagi Programa Diploma yang lulus seleksi, sedangkan
Gambar di bawah ini : Salah dosen/intruktur menunjukkan dan menjelaskan proyek akhir yang telah dibuat mahasiswa yang menyelesaikan studi. Proyek akhir bisa dilakukan secara berkelompok 2-3 orang tergantung bobot proyek yang dibuat.
Imam Machfud (SMKN 1 Blitar) sedang memperhatikan sebua trainer Robotic yang dipadu dengan Pneumatic
Gambar dibawah ini juga merupakan trainer Pneumatic
Berikut adalah sekelompok mahasiswa yang sedang memprogramkan sebuah project yang dikerjakan secara berkelompok
Pada akhir kunjungan kami menyerahkan cendra hati kata orang Malaysia berupa sebuah Vandel dari Universitas Negeri Malang. Cendramata tersebut diserahkan oleh wakil kami (Didik Hoediono) kepada AB Rahman Bin Moh Said (Deputy Director of Training Management)
Sebagai Catatan Penting dari Sudut Pandang saya sebagai pengunjung :
- ADTEC memiliki peralatan yang luar biasa (canggih dan banyak)
- Keseluruhannya di subsidi dari pemerintah termasuk biaya operasional pelaksanaan, sehingga para karyawan tidak tertantang untuk memaksimalkan sumber daya ada.
- Perawatan relatif masih kurang karena peralatannya masih baru dan jumlah user yang menggunakan masih relatif sedikit
- Sistem kuliah/training yang dilakukan dalam kelas kecil (15 orang).
- Proses pembelajaran/perkuliahan cenderung "teacher center"
- Saya hanya membayangkan kalau lembaga seperti tempat saya bekerja (VEDC Malang), memiliki peralatan yang selengkap dan secanggi itu, maka saya yakin makin banyak tenaga pendidik, industri (masyarakat Indonesia), yang bisa menikmati pelatihan yang berkualitas dengan peralatan lengkap.
- Berapa gaji... karyawan....nya? Jangan ditanya, mereka tanpa harus melaksanakan Unit Produksi dan Jasa (Projas), pendapatannya sudah sangat memadai.
- Hal itu bisa terjadi karena anggaran negara untuk pendidikan (30%) di Malaysia terbesar kedua setelah anggaran untuk militer
- Semoga negara kita juga memprioritaskan anggaran pendidikan sehingga lebih leluasa bergerak dan berkembang.
Subscribe to:
Posts (Atom)