Saturday, March 8, 2008

Happy Birthday "Salwa'

Hari ini, tepat lima tahun lalu Salwa menghirup udara bumi untuk pertama kalinya setelah capek berenang dalam kandungan Mamanya...
Kembali teringat perjuangan untuk melahirkan Salwa lima tahun silam, rasanya baru terjadi kemarin. Rasanya baru saja kami melihatnya menangis khas new born baby, tertawa mendengar kata pertamanya, melihatnya menjejakkan kaki dan berjalan dengan kekuatannya sendiri....dan tiba-tiba sekarang dia telah menjadi gadis kecil yang menyenangkan hati banyak orang. Bukan cuma kami yang menikmati celoteh dan tawa renyahnya yang mirip kerupuk udang... Bahkan keluarga nun jauh di Makassar sana, yang terakhir kami kunjungi Idul Fitri 2 tahun lalu, selalu menagih suara Salwa setiap kali kami berhubungan lewat telepon. Bahkan sepupu-sepupu yang ada di Kalimantan pun mengaku kangen dengan Salwa, entah itu ingin mendengar suaranya, minta dikirimkan foto lewat email atau MMS atau sekedar melihat gayanya langsung saat melakukan video call. Bukan cuma itu..........tetangga satu kompleks pun merasa terhibur dengan ocehan, tawa dan gaya sok centil gadis kecil itu. Alhamdulillah...semua menyayangi Salwa.
Bukankah itu yang kami harapkan saat menyematkan nama itu padanya? Salwa Salsabila Naqqiyah Rafie. Salwa berarti madu, makanan dari surga. Salsabila berarti mata air surga. Naqqiyah berarti sangat jernih. Rafie adalah nama Etta-nya, disematkan di akhir namanya agar sampai kapanpun dia ingat keluarga yang mencintainya. Ketika memberikan nama itu, kami mengharapkan dia menjadi madu yang sifatnya manis, menyembuhkan dan membawa sejuta manfaat. Dan Alhamdulillah, itu terjadi bahkan di hari-hari pertamanya menyapa dunia. Kehadirannya mampu merekatkan kembali ikatan silaturahim beberapa kerabat yang sempat berselisih paham. Tidak terbayangkan bukan, seorang mahluk mungil tanpa daya telah mampu menjadi jembatan silaturahim... Subhanallah, sungguh itu adalah pembuktian janji Allah ketika Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa nama adalah sebuah doa... Dan doa itu dikabulkan. Salwa Salsabila Naqqiyah sendiri kurang lebihnya kami maknai sebagai mata air madu yang sangat jernih. Semoga Salwa sendiri kelak mampu memaknai nama dan doa kami dengan sebaik-baiknya. Walopun ada beberapa teman yang sempat mengatakan bahwa namanya kepanjangan, takut anak yang menyandangnya merasa berat dan tidak sanggup menyandangnya........ Bukankah nama adalah doa? Dan adalah rahasia Allah apakah sebuah, dua buah, tiga buah ataupun seratus untaian doa akan dikabulkan atau tidak.........
Tahun ini Salwa sudah duduk di semester akhir TK A. Begitu banyak yang telah terjadi dalam lima tahun hidupnya. Dari tidak tahu, sekarang dia menjadi tahu. Dari anak mungil, dia sekarang bertumbuh tinggi. Dari bayi yang nyaris bermodel laki-laki, sekarang dia menjelma menjadi gadis kecil feminin yang selalu ngotot mempertahankan rambut panjangnya dan kesukaannya pada warna pink. Kalo dulu dia selalu meminta pertolongan, sekarang dia sudah belajar untuk mandiri sedikit-sedikit. Kalo dulu saat dia berumur 2 tahun hanya angka dan huruf yang bisa diajaknya bereksperimen, sekarang dia sudah mengembangkan hobi baru : menggambar beberapa karakter favorit (biasanya teddy bear atau rabbit) dan berusaha membaca apa saja yang dia lihat (entah itu spanduk, brosur atau sekedar baca judul buku). Ah...gadis kecilku yang lucu....
Kini dia mulai belajar “keluar dari sarangnya”... Mencari teman-teman baru, bersosialisasi dan belajar berbagi. Kalo dulu dia lebih egois (mungkin karena dia (masih) anak tunggal), sekarang dia lebih bisa kompromi. Kalo dulu dia sering cengeng, sekarang dia mulai belajar bersikap tegar. Benar-benar sebuah proses metamorfosis. Dia begitu bersemangat untuk masuk sekolah setiap hari dan kadang (menurut saya sih..) dia terlalu bersemangat saat menggarap pe-er, saking semangatnya..kadang pe-er itu malah dia selesaikan di sekolah sesaat setelah gurunya memasukkan buku pe-er ke dalam tasnya. Dia juga begitu senang kalo sore hari tiba, karena itulah saat bebasnya untuk bermain. Dia bisa lupa waktu kalo sudah bertemu tetangganya (nama mereka Bima dan Naufal), atau sekedar menyempatkan diri menyapa Tweety...burung kenari piaraan mama Naufal.
Disamping segala kesenangan itu, tentu masih banyak hal yang harus Salwa amati, pelajari, serap dan sortir sebagai bekalnya mengarungi hidup nanti. Mudah-mudahan kebahagiaan yang telah dia bagi selama lima tahun ini akan menjadi pondasi yang baik bagi kebahagiaan-kebahagiaan selanjutnya. Meski demikian, tidak layak rasanya kalo kita hanya mengharapkan diberi kebahagiaan semata. Mungkin kelihatannya terlalu menuntut jika kita mengisi seluruh doa kita untuk memohon kebahagiaan pada Allah. Akan lebih bijak jika kita berdoa agar Allah menguatkan kita jika kebahagiaan itu diselingiNya dengan beberapa cobaan, sehingga cobaan itu tidak berlalu begitu saja, tetapi meninggalkan hikmah dalam hidup kita. Semoga kami dan Salwa pun diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup di masa mendatang. Amin.
Selamat ulang tahun, Anakku.... Semoga kamu dianugerahi umur yang panjang sehingga dapat kamu isi dengan kebaikan dan manfaat, semoga umur yang telah ditetapkan Allah SWT untukmu tidak berlalu dengan sia-sia. Adalah kewajiban bagi kami sebagai orang tuamu untuk memanjatkan syukur karena Allah telah mengirimmu masuk ke dalam hidup kami dan memberi warna dalam hidup kami dan orang-orang di sekelilingmu.
Selamat Ulang tahun, Salwa kami tersayang...... Doa Etta dan Mama selalu ada di setiap langkahmu. Amin........................

Sunday, February 24, 2008

Ngapain Di Hari Minggu????

Hari Minggu telah tiba............!!!
Hari libur begini biasanya kami sekeluarga pakai untuk refreshing setelah 5 hari berkutat dengan rutinitas masing-masing. Like this Sunday. Walopun starting agak telat, soalnya pagi-pagi masih harus nyuci (wadaow...ini ibu rumah tangga bangets!), masak, ngurusin Salwa dan bokapnya..Akhirnya jam 10 pagi bisa juga dimulai kegiatan keluar rumahnya.
Rute pertama rencananya mau ke public library di Ijen buat ngembaliin buku yang sudah telat sehari dari deadline. Tapi ternyata harus tertunda dulu karena Salwa keburu nangis minta jalan-jalan ke Arjosari menemui tetangga lamanya -namanya Rofiq- di kontrakan dulu. Demi cinta pada anak satu-satunya (cie...) kami pun memenuhi keinginannya dan meluncur dengan sepeda motor ke Arjosari. Ternyata, sampe sana...makhluk bernama Rofiq itu tidak ada di tempat. Biasalah, anak laki-laki kalo ada libur sebentar pasti menghilang memuaskan nafsu bermainnya yang tertunda selama berhari-hari karena jadwal sekolah yang lumayan padat. Karena tidak kesampaian bertemu sahabatnya, Salwa mengawali perjalanan dengan agak lesu dan diam sepanjang perjalanan. Biasanya dalam perjalanan sesingkat apa pun, dia menjelma menjadi makhluk paling cerewet yang pernah diciptakan Tuhan di dunia ini. Kami pun melanjutkan rencana awal, menuju public library.
Syukurlah ketika sampai di perpustakaan, Salwa ceria lagi. Berada di tengah aneka buku (yang kadang membuatnya bingung untuk menentukan pilihan mau pinjam judul A atau judul B) membuatnya melupakan kekecewaannya tadi. Salwa pun pinjam buku seri Franklin, dan dua buah buku seri Mio Balita. Lalu dia menemani saya ke lantai 2, ke ruang baca dewasa untuk mengembalikan uku yang saya pinjam. Oh ya..hampir lupa......hari ini kami didenda Rp. 3000,- karena telat mengembalikan buku 1 hari (ini bukan contoh yang baik ya...!)...... Setelah urusan mengembalikan buku dan meminjam buku selesai, kami melanjutkan perjalanan untuk cari tempat mengisi perut. Sebetulnya di depan perpustakaan hari ini terpasang sebuah spanduk menarik tentang talkshow yang diadakan oleh Indosat yang menghadirkan Habiburrahman El Shirazy dan Boim Lebon sebagai pembicaranya. Maunya ikut talkshow....apalagi ada nama Kang Abik yang belakangan ngetop dengan Ayat-Ayat Cinta-nya. Tapi ternyata registrasinya menggunakan simcard Indosat. Sayang sekali, kami bukan (lagi) pengguna Indosat. :-(
Akhirnya perjalanan mencari tempat mengisi perut berhenti di Jl. Blitar, sebuah tempat sederhana yang menjual orem-orem dan selalu ramai oleh pengunjung. Setelah mengisi perut sambil sesekali menyuapkan juga makanan ke mulut mungilnya si Salwa yang cerewet minta makan sambil dibacakan buku-buku pinjamannya (yang karena kelamaan makan, walhasil hari ini ketiga buku itu sudah tamat!!) lalu kami mampir sebentar shalat Dhuhur di masjid dekat warung orem-orem dan perjalanan pun berlanjut ke Malang Town Square (Matos). Ini adalah salah satu tempat tujuan favorit Salwa. Baru menginjak lantai dasar Matos, dia sudah sibuk menagih janji diajak main game ke Timezone, ke Kiddy playground dan beberapa tempat lagi yang sebetulnya tidak pernah kami janjikan. Anak zaman sekarang, semakin tau memanfaatkan kesempatan kalo ketemu situasi dan kondisi yang tepat!!
Karena sudah direncanakan dari awal kalo perjalanan kami hari ini berakhir di Matos, makanya laptop ikut dibawa upaya bisa nge-net gratis. Ada hotspot di Telkom Cafe yang bisa dimanfaatkan gratis (asal rela antri he he........). Jadilah saya terdampar disini menghadapi monitor, sementara Salwa entah kemana diajak bermain bersama Etta-nya.
Nge-net disini lumayanlaaahh...maksudnya lumayan karena gratis! Masalah kecepatan koneksi, jangan dijadikan topik! Namanya gratisan, minta yang cepat pula. Kemaruk amat jadi orang....Jadi saya harus bersyukur, karena bisa pake gratis walopun harus mengelus dada karena koneksi yang lumayan slow ditambah beberapa desibel suara bising yang timbul akibat perpaduan suara musik beberapa outlet mall dan suara pengunjung...cukuplah sebagai penghibur di hari Minggu. Refreshing?? Jelas tidak.....Pulang dari sini masih banyak kerjaan rumah tangga yang menanti. Hiks......Tapi lumayanlah...sudah cuci mata dikit menikmati pemandangan selain tembok rumah sendiri. Dan lumayanlah, hari ini i sela kesabaran saya menanti terbukanya salah satu situs tujuan, saya masih bisa menulis di blog ini. Daripada bengong.................. :-D
Oh....I love Sunday..........!!!!!!!

Saturday, February 23, 2008

No Gain Without Pain....

Many things had happen beberapa waktu ini....
Terutama dengan Salwa. Ufffhhh...kaya'nya dia lagi dalam masa ujicoba deh...
Entah berapa minggu yang lalu jari telunjuk, tengah dan jempolnya tersiram air panas yang mengakibatkan tangannya melepuh selama beberapa lama. Aduh, kecian deh dia. Untungnya waktu itu yang kena adalah tangan kiri, jadi minimalnya dia masih bisa menulis dan menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya.
Lalu.......kemaren tepatnya hari Jum'at 15 Februari malam ada lagi kejadian dengan tangannya. Ceritanya, malam itu Etta-nya mau ke rumah Pak Djoko menyelesaikan sebuah urusan jadi saya membuka pintu pagar samping. Salwa waktu itu sudah merengek-rengek minta ikut, tapi berhubung udara malam itu dingin (dan saya malas keluar malam-malam lagi...) jadi rengekannya ditolak. Dia kemudian minta naik motor saja sampe depan pagar. Setahu saya, dia sudah ada di atas kendaraan karena suaranya tidak terdengar lagi, taunya ketika pagar saya buka, terdengarlah jeritannya melengking memecah malam.... (wuih..mendramatisir banget nih!)....
Ternyata........dia berdiri di belakang saya dan tangan kanannya ditaruh di dekat pagar. Setelah dicek, ternyata jari kelingkingnya yang kali ini kena apes. Saya tidak berani melihat jarinya, ditambah mendengar tangisannya...Kasian banget.... Untunglah ternyata jarinya (yang waktu itu saya duga patah..) cuman bengkak. Tapi itu pun untuk ukuran anak umur 5 tahun tentunya sangat menyakitkan!!!! Kukunya menghitam, jarinya bengkak... Tentu saja dia menangis... Tapi setelah dihibur, dia mau juga diam. Ada triknya untuk mendiamkan Salwa malam itu....
Mama : Kalo kamu nangis terus, tangannya ga bakalan sembuh lho
Salwa : Iya Ma??
Mama : Bener!!
Salwa : Trus bagaimana supaya tangannya cepet sembuh?
Mama : Diajak nyanyi saja biar tangannya ga sedih...
Salwa : Nyanyi apa ya, Ma?
Mama : Apa saja yang penting gembira, oke?
Dan Salwa pun bernyanyi Kasih Ibu, Lagu Gembira, Waktu Ku Kecil dan beberapa lagu anak-anak lainnya.
Sangat mengharukan melihatnya mengerjakan PR menulis dari sekolahnya. Untuk menulis, dia minta saya membantunya menegakkan pensil kemudian dia menggerakkannya sesuai huruf yang dicontohkan. Menurut laporan gurunya, selama 2 hari Salwa memakai tangan kiri untuk menulis di sekolah. Dan pada hari Minggu, dia ikut lomba mewarnai (walopun tidak menang he he...) di sebuah TK tetangga, dia juga masih menggunakan tangan kiri unuk memegang krayon. Hu hu....begitu berat perjuanganmu, Nak...Dasar anak-anak, saat susah pun mereka bisa mendapati sesuatu yang positif untuk dijadikan kebanggaan...Dan kebanggaan Salwa dari kejadian itu katanya sih karena sekarang dia jadi bisa menulis dengan tangan kiri juga. Aya-aya wae...
No gain without pain, kata orang-orang. Mudah-mudahan setelah melalui rasa sakit ini, Salwa bisa belajar untuk lebih berhati-hati. Saya juga belajar untuk melihat kondisi sebelum mengerjakan sesuatu agar tidak ada lagi yang terluka. Belajar dari pengalaman memang baik. Tapi kan tidak harus selalu mengalami sendiri. Mungkin lebih enak jika belajar dari pengalaman orang lain... sakitnya tidak terasa tapi hikmahnya dapat...he he he.....

Thursday, February 14, 2008

Remaja Muslim, Valentine's Day dan Perlawanan Budaya

Setiap tanggal 14 Februari ada hiruk pikuk remaja dunia. Mereka punya hajat besar dengan merayakan sebuah hari yang dikenal dengan Valentine’s Day (Hari Valentine). Hiruk pikuk itu kini tidak lagi menjadi milik bangsa ataupun pemeluk agama tertentu namun telah menjadi gawe semua lapisan remaja dimanapun dan dengan agama apapun. Tak peduli itu di kalangan Kristen Barat, Hindu India ataupun muslim Indonesia. Valentine’s Day menjadi milik bersama dan setiap orang seakan wajib untuk merayakannya.

Ada pertanyaan yang patut kita kemukakan. Apa sebenarnya Valentine’s Day itu? Apakah esensinya? Dan bolehkan remaja muslim ikut berkecimpung merayakannya? Apakah perayaan itu bagian dari kultur dan peradaban Islam sehingga kita harus ikut menyemarakkannya?

Backgound Historis Valentine’s Day

Ada berbagai versi tentang asal muasal Valentin’s Day ini. Beberapa ahli mengatakan bahwa ia berasal dari seorang yang bernama Saint (Santo) Valentine seorang suci kalangan Kristen yang menjadi martir karena menolak untuk meninggalkan agama Kristiani. Dia meninggal pada tanggal 14 Pebruari 269 M., di hari yang sama saat dia menyerahkan ucapan cinta. Dalam legenda yang lain disebutkan bahwa Saint Valentine meninggalkan satu catatan selamat tinggal pada seorang gadis anak sipir penjara yang menjadi temannya. Dalam catatan itu dia menuliskan tanda tangan yang berbunyi “From Your Valentine” ada pula yang menyebutkan bahwa bunyi pesan akhir itu adalah ; Love From Your Valentine”.

Cerita lain menyebutkan bahwa Valentine mengabdikan dirinya sebagai pendeta pada masa pemerintahan Kaisar Claudius. Claudius kemudian memenjarakannya karena dia menentang Kaisar. Penentangan ini bermula pada saat Kaisar berambisi untuk membentuk tentara dalam jumlah yang besar. Dia berharap kaum lelaki untuk secara suka rela bergabung menjadi tentara. Namun banyak yang tidak mau untuk terjun ke medan perang. Mereka tidak mau meninggalkan sanak familinya. Peristiwa ini membuat kaisar naik pitam. Lalu apa yang terjadi? Dia kemudian menggagas ide “gila”. Dia berpikiran bahwa jika laki-laki tidak kawin, maka mereka dengan tidak segan-segan akan bergabung menjadi tentara. Makanya, dia memutuskan untuk tidak mengijinkan laki-laki kawin.

Kalangan remaja menganggap bahwa ini adalah hukum biadab. Valentine juga tidak mendukung ide gila ini. Sebagai seorang pendeta dia bertugas menikahkan lelaki dan perempuan. Bahkan setelah pemberlakuan hukum oleh kaisar, dia tetap melakukan tugasnya ini dengan cara rahasia dan ini sungguh sangat mengasyikkan. Bayangkan, dalam sebuah kamar hanya ada sinar lilin dan ada pengantin putra dan putri serta Valentine sendiri.Peristiwa perkawinan diam-diam inilah yang menyeret dirinya ke dalam penjara dan akhirnya dijatuhi hukuman mati.

Walaupun demikian dia selalu bersikap ceria sehingga membuat beberapa orang datang menemuinya di dalam penjara. Mereka menaburkan bunga dan catatan-catatan kecil di jendela penjara. Mereka ingin dia tahu bahwa mereka juga percaya tentang cinta dirinya. Salah satu pengunjung tersebut adalah seorang gadis anak sipir penjara. Dia mengobrol dengannya berjam-jam. Di saat menjelang kematiannya dia menuliskan catatan kecil “Love from your Valentine."

Dan pada tahun 496 Paus Gelasius menseting 14 Pebruari sebagai tanggal penghormatan buat Saint Valentine. Akhirnya secara gradual 14 Pebruari menjadi tanggal saling tukar menukar pesan kasih dan Saint Valentine menjadi patron dari para penabur kasih. Tanggal ini ditandai dengan saling mengirim puisi dan hadiah seperti bunga dan gula-gula. Bahkan sering pula ditandai dengan adanya kumpul-kumpul atau pesta dansa.

Dari paparan di atas kita tahu bahwa kisah cinta Valentine ini merupakan kisah cinta milik kalangan Kristen dan sama sekali tidak memiliki benang merah budaya dan peradaban dengan Islam. Namun kenapa remaja-remaja muslim ikut larut dan merayakannya?

Ada beberapa jawaban yang bisa kita berikan terhadap pertanyaan tersebut :

Pertama, remaja muslim kita tidak tahu latar belakang sejarah Valentine’s Day sehingga mereka tidak merasa risih untuk mengikutinya. Dengan kata lain, remaja muslim banyak yang memiliki kesadaran sejarah yang rendah.

Kedua, adanya anggapan bahwa Valentine’s Day sama sekali tidak memiliki muatan agama dan hanya bersifat budaya global yang mau tidak mau harus diserap oleh siapa saja yang kini hidup di –untuk meminjam McLuhan—global village.

Ketiga, keroposnya benteng pertahanan relijius remaja kita sehingga tidak mampu lagi menyaring budaya dan peradaban yang seharusnya mereka “lawan” dengan keras.

Keempat, adanya perasaan loss of identity kalangan remaja muslim sehingga mereka mencari identitas lain sebagai pemuas keinginan mendapat identitas global.

Kelima, hanya mengikuti trend yang sedang berkembang agar tidak disebut ketinggalan zaman.

Keenam, adanya pergaulan bebas yang kian tak terbendung dan terjadinya de-sakralisasi seks yang semakin ganas.

Mungkin masih ada deretan jawaban lain yang bisa diberikan terhadapa pertanyaan di atas.

Islam, Cinta dan Valentine’s Day

Bisa kita lihat pada bahasan di atas bahwa Valentine Day merupakan peringatan “cinta kasih” yang diformalkan untuk mengenang sebuah peristiwa kematian seorang pendeta yang mati dalam sebuah penjara. Yang kemudian diabadikan oleh gereja lewat tangan Paus Gelasius. Maka merupakan sebuah kurang cerdas jika kaum muslim—dan secara khusus kalangan remajanya—ikut melestarikan budaya yang sama sekali tidak memiliki ikatan historis, emosioal dan religius dengan mereka. Keikut sertaan remaja muslim dalam “huru-hura” ini merupakan refleksi kekalahan mereka dalam sebuah pertarungan mempertahankan identitas dirinya.

Mungkin ada sebagian remaja yang akan bertanya: Kenapa memperingati sebuah tragedi cinta itu tidak boleh dilakukan? Apakah Islam melarang cinta kasih? Bukankah Islam menganjurkan pemeluknya kasih pada sesama?

Tak ada yang menyangkal bahwa Islam tidak melarang cinta kasih. Islam sendiri adalah agama kasih dan menjunjung cinta pada sesama. Dalam Islam cinta demikian dihargai dan menempati posisi sangat terhormat, kudus dan sakral. Islam sama sekali tidak phobi terhadap cinta. Islam mengakui fenomena cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia. Namun demikian Islam tidak menjadikan cinta sebagai komoditas yang rendah dan murahan. Cinta yang merupakan perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihanya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang dalam Islam dibagi menjadi tiga tingkatan yang kita tangkap dari ayat Al-Quran: Katakanlah: Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, kerabat-kerabatmu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerusakannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu senangi lebih kau cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta jihad di jalan-Nya, maka tunggulah hingga Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang fasik (At-Taubah: 24)

Dalam ayat ini menjadi jelas kepada kita semua bahwa cinta tingkat pertama adalah cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya yang kemudian disebut dengan cinta hakiki, kemudian cinta tingkat kedua adalah cinta kepada orang tua, isteri, kerabat, dan seterusnya. Sedangkan cinta tingkat ketiga adalah cinta yang mengedepankan cinta harta, keluarga dan anak isteri melebih cinta pada Allah, Rasul dan jihad di jalan Allah.

Cinta hakiki akan melahirkan pelita. Cinta hakiki yang dilahirkan iman akan senantiasa memberikan kenikmatan-kenikmatan nurani. Cinta hakiki akan melahirkan jiwa rela berkorban dan mampu menundukkan hawa nafsu dan syahwat birahi. Cinta akan menjadi berbinar tatkala orang yang memilikinya mampu menaklukkan segala gejolak dunia. Cinta Ilahi akan menuntun manusia untuk hidup berarti dan setelah itu mati—untuk meminjam kata Khairil Anwar.

Islam memandang cinta kasih itu sebagai rahmat. Maka seorang mukmin tidak dianggap beriman sebelum dia berhasil mencintai saudaranya laksana dia mencinta dirinya sendiri (HR. Muslim), perumpamaan kasih sayang dan kelembutan seorang mukmin adalah laksana kesatuan tubuh; jika salah satu anggota tubuh terasa sakit, maka akan merasakan pula tubuh yang lainnya : tidak bisa tidur dan demam (Bukhari Muslim). Seorang mukmin memiliki ikatan keimanan sehingga mereka menjadi laksana saudara (Al-Hujarat: 13), dan cinta yang meluap sering kali menjadikan seorang mukmin lebih mendahulukan saudaranya daripada dirinya sendiri, sekalipun mereka berada dalam kesusahan (Al-Hasyr : 9 ).

Di mata Islam mencinta dan dicinta itu adalah “risalah” suci yang harus ditumbuhsuburkan dalam dada setiap pemeluknya. Makanya Islam menghalalkan perkawinan dan bahkan pada tingkat mewajibkan bagi mereka yang mampu. Islam tidak menganut “selibasi” yang mengibiri fitrah manusia seperti yang terjadi dalam ajaran Kristen dan Hindu, serta Budha yang menganut sistem sosial yang dikenal dengan kependetaan. Sebab memang tidak ada rahbaniyah dalam Islam.

Valentine Day yang merupakan ungkapan kasih selain “hamil” nilai-nilai relijus yang bukan bagian dari agama kita juga saat ini dirayakan dengan menonjolkan aksi-aksi permisif. Dengan lampu remang, dan lilin-lilin temaram. Peniruan pada perilaku agama lain dan sekaligus melegalkan pergaulan bebas inilah yang tidak dibenarkan dalam pandangan Islam.

Islam dan Perlawanan Budaya

Sebagai agama pamungkas Islam dengan tegas memposisikan diri sebagai agama yang diridhai Allah dan siapa saja yang ingin mencari agama selain Islam maka agamanya tidak akan diterima (Lihat: Ali Imran ayat 19 dan 185). Dan sebagai agama terakhir Islam telah melakukan beberapa pembenaran dari berbagai penyelewengan yang terjadi dalam agama Kristen dan agama Yahudi. Islam mengharuskan pemeluknya untuk membentengi diri dari semua budaya yang datang dari kalangan Yahudi dan Kristen. Kaum muslimin harus memiliki budaya dan identitasnya sendiri yang bersumber pada norma dan ajaran agamanya.

Setelah kita mengetahui bahwa Valentine’s Day sama sekali tidak memiliki kaitan sejarah dengan Islam, maka menjadi tugas semua remaja Islam untuk menghindari dan tidak ikut serta dalam sebuah budaya yang tidak bersumber dari ajarannya. Valentine’s Day bukanlah simbol dan identitas remaja muslim karena ia merupakan hari raya kalangan remaja Kristen. Dan kita persilahkan saudara-saudara kita dari remaja kalangan Kristen untuk merayakannya sesuai dengan keyakinan mereka.

Ada satu hadits yang sangat terkenal yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah bersabda: Barang siapa yang menyerupai sebuah kaum maka dia menjadi bagian dari mereka (Abu Daud). Hadits ini mengisyaratkan bahwa meniru-niru budaya-reliji orang lain yang tidak sesuai dengan tradisi Islam memiliki resiko yang demikian tinggi sehingga orang tersebut akan dianggap sebagai bagian dari orang yang ditiru.

Sebagaimana juga firman Allah, Barang siapa diantara kamu menjadikan mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonga mereka (Al-Maidah: 51). Sabda Rasulullah, "Kau akan bersama-sama dengan orang yang siapa yang kau cintai" (Bukhari Muslim).

Banyak contoh yang bisa kita kemukakan dari kontra-kultural yang dilakukan Rasulullah untuk mengokohkan identitas umatnya. Saat Rasulullah datang ke Madinah dia melihat penduduk Madinah bersuka ria dalam dua hari. Kemudian Rasulullah bertanya: Hari apa dua hari itu? Pada sahabat menjawab: Dua hari tadi adalah hari dimana kami bermain-main dan bersuka cita di masa jahiliyah! Maka bersabdalah Rasulullah: Sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan dua hari yang lebih baik bagi kalian: Iedul Adha dan Iedul Fithri. (HR. Abu Daud) Rasulullah misalnya melarang umatnya makan dengan tangan kiri karena cara itu adalah cara makan syetan. (HR. Muslim)

Larangan Rasulullah untuk kembali memperingati 2 hari dimana orang-orang Madinah biasa bermain di zaman jahiliyah merupakan perlawanan budaya terhadap budaya jahilyah dan digantikan dengan budaya-reliji baru. Sedangkan pelarangannya agar tidak makan dengan tangan kiri juga merupakan perang etika Islam dengan etika syetan.

Allah tidak menghendaki kaum muslimin menjadi “buntut” budaya lain yang berbenturan nilai-nilainya dengan Islam. Peringatan Allah pada ayat di atas membersitkan pencerahan pada kita semua bahwa Islam dengan ajarannya yang universal harus dijajakan dengan rajin pada dunia mengenal Islam dengan cara yang benar dan agar Islam menjadi “imam” peradaban dunia kembali. Sebab kehancuran peradaban Islam telah menimbulkan kerugian demikian besar pada tatanan normal manusia yang terkikis secara moral dan ambruk secara etika.

Kemunduran peradaban Islam telah menjebak dunia pada arus kegelapan akhlak dan moralitas. Kehancuran peradaban Islam ini oleh Hasan Ali An-Nadawi dianggap sebagai malapetaka terbesar dalam perjalanan peradaban manusia. Dia berkata, “Kalaulah dunia ini mengetahui akan hakikat malapetaka ini, berapa besar kerugian dunia dan kehilangannya dengan kejadian ini, pastilah dunia hingga saat ini akan menjadikan kemunduran kaum muslimin sebagai hari berkabung yang penuh sesal, tangis dan ratapan. Setiap bangsa di dunia ini akan mengirimkan tanda berduka cita...

Apa yang menimpa remaja muslim saat ini tak lebih dari dampak keruntuhan peradaban Islam yang sejak lama berlangsung. Remaja muslim masa kini yang “buta” terhadap peradabannya sendiri diakibatkan munculnya serangan budaya yang gencar menusuk jantung pertahanan budaya kaum muslimin. Kemampuan mereka untuk bertahan dengan ideal-ideal Islam yang rapuh menjadikan mereka terseret arus besar peradaban dunia yang serba permisif, hedonis dan materialistik. Lumpuhnya pertahanan mereka terhadap gencarnya serangan budaya lain yang terus menggelombung menjadikan mereka harus takluk dan menjadi “budak” budaya lain.

Maka sudah saatnya bagi remaja muslim untuk memacu diri melakukan gerilya besar dengan mengusung nilai-nilai Islam sehingga dia mampu mengendalikan diri untuk tidak terpancing apalagi larut dengan budaya-reliji lain. Generasi muda muslim hendaknya mampu membangun benteng-benteng diri yang sulit ditembus oleh gempuran-gempuran perang pemikiran yang setiap kali akan mengoyak-ngoyak benteng pertahanan imannya.

Perlawanan budaya ini akan bisa dilakukan jika remaja muslim mampu mendekatkan dirinya dengan poros ajaran Islam dan mampu melakukan internalisasi diktum-diktum itu ke dalam kalbu, dan sekaligus terejawantahkan ke dalam aksi. Remaja muslim yang mampu menjadikan keimanannya “hidup” akan mampu bergumul dan bahkan memenangkan pertarungan yang sangat berat di hadapannya. Remaja muslim yang dengan setia menjadikan Al-Quran dan Hadits sebagai panduan hidupnya akan mampu menjadi seorang muslim tahan banting dan imun terhadap virus budaya global yang mengancam identitasnya. Seorang remaja muslim yang menjadi the living Quran akan mampu melakukan kontra aksi terhadap semua tantangan yang dihadapinya. Dia akan mampu menangkis serangan informasi satu arah yang kini datang dari Barat.

Apa yang mesti dilakukan oleh kalangan muda Islam di zaman serba kompleks ini? Tidak ada yang lebih baik untuk dilakukan kecuali kita semua kembali merapatkan jiwa dan kesadaran kita ke akar norma agama kita sendiri, lalu kita gali sedalam-dalamnya, kita renungkan semaksimal mungkin, kita aplikasikan dalam hidup ini. Dan kita pasarkan ajaran-ajaran Islam itu dengan sepenuh raga dan jiwa. Hanya dengan spirit berjuang yang tinggi dan komitmen yang kuat remaja muslim akan lahir kembali dalam sosok yang cemerlang dengan Islam sebagai panji.

Wallahualam bisshawab...

(sumber : eramuslim)

Monday, February 11, 2008

Saatnya Memperjelas Tujuan Hidup

Tahun baru sudah lewat barusan, kita sudah saling mengucapkan "Selamat Tahun Baru" banyak harapan kita canangkan untuk menapaki waktu yang tersedia untuk kita jalani, banyak hal yang belum terselesaikan di tahun yang sudah berlalu harus kita biarkan berlalu, atau harus kita lanjutkan.

Yang jelas awal tahun ini, kita mempunyai harapan untuk melihat
perubahan yang akan terjadi pada semua lini kehidupan kita. Awal tahun, merupakan saat yang memberi semangat, sebagai awal kita membuat rencana perubahan baik dalam kehidupan, atau dalam bisnis, apa pun rencananya.

Kita perlu mempunyai program yang jelas, perencanaan yang matang,
agar terhindar dari kekecewaan dan kekacauan yang akan terjadi. Membahas sebuah perencanaan hidup, sama halnya seperti seorang penulis merancang sebuah buku. Dalam buku itu, kita harus membuat bagian pertama yang dikerjakan adalah membuat "Daftar Isi Buku" sebagai rencana dasar dari keseluruhan yang akan kita buat, yang akan kita jalani, dan rencanakan.

Kegunaan membuat daftar isi buku kehidupan, selain membuat kita
mempunyai tujuan hidup yang jelas. Buku itu akan membantu kita untuk membuat perubahan, berdasarkan situasi, kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauan yang ada, dan koreksi perbaikan hanya berdasarkan bab per bab yang mana hal tersebut sedang berlangsung. Mempunyai jadwal program tujuan yang sudah dirancang, membuat kita tidak terlalu jauh dan terlalu berputar-putar tanpa arah tujuan. Sebab, perjalanan hidup bisa saja mengalami perubahan-perubahan drastis.

Eugene Raudsepp konsultan dari Amerika mengatakan: "salah satu
gangguan untuk sukses, kita merasa salah waktu untuk sukses!" Di mana kita menjadi ragu-ragu untuk memulai atau mempercayai kemampuan kita sendiri, maka penting kita berusaha membuat tujuan hidup yang jelas.

Jika kita mau dan berani membuat "Daftar Isi Buku" kehidupan kita
sedini mungkin, bisa lebih dipastikan langkah kita lebih teratur mengikuti alur daftar yang kita buat. Perlu diingat, secara logika, tidak mungkin kita berjalan kaku mengikuti daftar isi tersebut sepanjang hidup kita, sebab kehidupan berjalan bukanlah seumpama sebuah skenario film yang dirancang menurut apa yang kita mau.

Menjalani hidup yang mempunyai tujuan yang jelas, tentu saja sangat berguna membantu, ketika kita terjebak pada situasi, di mana dua kaki terpentang di atas dua pijakan berlawanan arah yang semakin menjauhi. Hal ini membuat kita bingung menentukan, pijakan mana harus kita lepaskan, pijakan mana yang harus kita pertahankan, apa pun yang kita putuskan menentukan, agar kita tidak terjatuh karena kita kehilangan pijakan.

Mengubah atau Diubah
Penulis sependapat dengan tutur Mark Achbar, sutradara asal Kanada, beliau berpendapat di mata hukum, seorang manusia sebenarnya memiliki kedudukan yang sama dengan sebuah perusahaan. Dia memiliki hak-hak, bisa memiliki properti, dan memiliki kekuasaan, mengubah dan diubah, hal yang banyak menjebak, adalah seseorang sangat takut dengan perubahan.

Maka ketika didapat situasi di mana dia harus masuk ke dalam nuansa
yang berubah, kondisi kejiwaan menjadi labil, dan membuatnya frustrasi. Perubahan itu mutlak dilakukan, jika situasi sekarang yang terjadi tidak lagi sama dengan situasi yang diharapkan.

Untuk menjembatani antara dua situasi sebelum ada dan setelah terjadi
perubahan tersebut, maka kita senantiasa ada dalam proses perubahan, di mana kerelaan untuk dirubah dan mengalami perubahan harus dipahami, dan diantisipasi kemungkinan-kemungkinan, reaksi-reaksi yang akan terjadi. Dengan mencari keseimbangan untuk kebersamaan, tertolong untuk membuat antara tujuan dari perubahan (yang seperti apa) dan cara mengisinya (yang bagaimana) terjadi dalam keharmonisan.

Dari sudut humanisme inspirasi perubahan, James Salam memberikan
arahan pada buku Basis Manajemennya "Berinspirasi Menuju kesuksesan". Dia menegaskan elemen-elemen dasar seseorang untuk mampu membangun dirinya dalam iklim perubahan yang sangat cepat berubah ini, adalah tiga bagian, yaitu individual, sosial dan budaya.

Individual yang (telah) berkembang, bertumbuh, mendapat kepercayaan
diri, menghargai diri, mengrealisasikan semua elemen-elemen ini pada diri manusia. Sebagian dari perkembangan, itu sebagai otonom dalam arti membuat undang-undang perubahan oleh dan untuk diri sendiri. Kata lain membuat moral sendiri. Otonomi bisa diartikan dalam kebebebasan negatif dan positif, jadi kebebasan untuk memikir sendiri tanpa tekanan atau paksaan. Kebebasan positif berkembang dari visi kehidupan yang baik.

Jadi kapan kita berbuat sesuatu disertai dengan emosi yang kuat.
Untuk mengerjakan atau membuat sesuatu, ini memberikan kita makna atau hidup dalam memberikan tujuan yang mempunyai visi dalam pertanyaan dan arti dalam hidup.

Perkembangan visi hidup kita menghargai kekuatan jiwa manusia, pada
kekuatan arti "pengalaman dari dalam memberikan penghargaan". Ini mengenai emosional yang kuat terhadap kehidupan itu sendiri. Sumber dari inspirasi itu dari sosial lingkungan. Ini mengenai persahabatan, cinta perhatian, perasaan terlibat pada orang lain dan orang lain
juga begitu pada kita. Proses perubahan, harus melibatkan semua unsur.

Orang lain juga bisa sebagai sumber dari inspirasi karena mereka
membuat sesuatu dengan kita. Emosional dan sosial digerakkan, bukan hanya ingat kebahagiaan sendiri, tetapi juga kesejahteraan pada orang lain dan merasa bertanggung jawab. Artinya berusaha keras ke humanisme di mana semua orang merasa diterima untuk mengubah dan diubah.

Kita hidup di negara yang kaya dengan budaya, beragam gaya hidup.
Karenanya, kita dapat kesempatan untuk mengenal budaya lain Jadi lewat budaya kita bisa mendapat kontak dengan ide-ide fantasi. Budaya bukan hanya dapat dari warisan, tetapi ini juga terus menerus diciptakan, diinterpretasikan disesuaikan dan dikembangkan. Budaya sangat berkaitan dengan kreativitas, keindahan, fantasi, inspirasi, pengalaman hidup dan seni.

Maka penting sebagai orangtua mulai mengenalkan pada anak-anak kita
untuk belajar membuat program tujuan hidup, dan bagi pembaca yang sampai saat ini masih tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas, mulailah sekarang juga buat daftar isi buku kehidupan anda, buatlah bab demi bab yang jelas, sambutlah tahun baru dengan sikap optimistis.

Orang yang sukses, bukan berarti orang yang tidak pernah mengalami
kegagalan, tetapi sebagai orang yang mampu bertahan ketika kegagalan dialami, jangan takut menghadapi risiko, anggaplah risiko sebagai kesempatan untuk kita belajar menjadi berani! Kita akan mampu menjalankan peran dalam kehidupan ini, jika kita mampu menyadari bahwa kemarin adalah sejarah pengalaman, hari esok fantasi untuk kita bervisualisasi, tetapi hari ini adalah kepunyaan kita, sebagai karunia yang harus disyukuri. Sebab, kita punya kesempatan untuk melanjutkan hidup ini, berkembang menuju hal yang lebih baik.

(Sumber: Saatnya Memperjelas Tujuan Hidup oleh Lianny Hendranata)

Salwa Rindu Sama Etta.........

Hari Jum'at tanggal 8 Februari jam 4 sore, Etta (begitulah Salwa memanggil ayahnya) berangkat ke Cirebon dan rencananya bakalan selama 3 malam. Salwa waktu itu masih bobo siang jadi tidak tau kalau dia ditinggal pergi.
Begitu bangun sore harinya, dia bertanya:

Salwa : Mana Etta Ma??
Mama : Ke Cirebon
Salwa : Cirebon mana?
Mama : Jawa Barat
Salwa : Lama ga ya Etta disana?
Mama : Ga lama, cuman 3 hari

Begitulah, dia melakukan rutinitasnya kembali seperti mandi sore, makan, minum susu dan nonton. Malam itu ketika mau tidur, dia minta dibacakan buku seri Mio Balita seperti biasa. Dia minta ditemani bobo di kamarnya sama Mama.
Besok paginya ketika bangun dan siap-siap untuk untuk sekolah, kembali dia mencari Etta-nya. Dan sudah mulai keliatan tanda-tanda ngambek....

Salwa : Etta belum pulang ya?
Mama : Belum, Sayang
Salwa : Kok lama sih?
Mama : Minggu sore baru selesai acaranya
Salwa : Terus aku diantar sekolah sama siapa??
Mama : Sama Mama saja, naik angkutan ya
Salwa : Kok sama Mama....!!!????!! Aku mau sama ETTAAA...!!! Biasanya kan diantar Etta...
Mama : Ga bisa, Etta lagi pergi. Nanti pulangnya kita ke library Trus kita belanja yuk ke toko. Salwa mau??
Salwa : Ehmm....Iya. Mau...

Akhirnya dia terbujuk juga mendengar kata "library" dan "belanja". Setiap Sabtu memang Salwa ke perpustakaan kota di Jl. Ijen. Dia senang berada di antara buku-buku dan udah mulai memilih sendiri jenis buku yang mau dia pinjam. Sejak playgroup, dia sudah menjadi member di perpustakaan. Mudah-mudahan dengan jalan ini dia bisa mencintai buku sejak dini, begitu harapan Mama dan Etta-nya...

Salwa memang sejenak lupa tentang kepergian Etta-nya selama di perpustakaan dan selama waktu berbelanja beberapa keperluan rumah tangga di toko. Dia bahkan minta dibelikan 3 pasang kaos kaki sewaktu turun dari pertokoan.

Mama : Salwa minta apa?
Salwa : Kaos kaki saja. Punyaku kan sudah jelek-jelek kan, Ma?
Mama : Iya. Boleh, ambil saja. Tapi yang warnanya agak gelap ya...
Salwa : (cemberut.......)
Mama : Lho,kok belum milih sih? Ayo cepetan, ini udah mo hujan lho!
Salwa : ........................ (masih mematung)
Mama : Salwa kenapa? Ini lho, ada yang coklat dan biru kan bagus (Mama ngasih 2 pasang kaos kaki)
Salwa : Ga mau !!!!
Mama : Salwa mau yang warna apa? Pink ya???
Salwa : Iya. Boleh Ma?
Mama : Ya sudah..........

Olala....rencananya beliin dia kaos kaki baru yang warnanya gelap supaya tidak susah saat mencuci...Soalnya kaos kakinya kebanyakan pink dan berwarna cerah, sudah gitu dipake jalan-jalan kemana-mana, tidak perduli apakah tempatnya bersih atau becek... Cape deeehhh! Akhirnya hari itu Salwa membawa pulang 3 pasang kaos kaki hasil sortirannya sendir : pink bergaris, hijau tua bergaris biru dan krem yang bertaburan gambar love berwarna-warni. Cantik sih........tapi ya itu...kalo tiba waktunya mencuci bisa bikin stres nguceknya!!! :-(

Sampai di rumah keadaan baik-baik saja. Salwa masih riang karena mencoba kaos kaki baru. Tapi malamnya sebelum tidur, rewelnya mulai lagi deh!

Salwa : Etta kenapa belum datang??
Mama : Kan ini masih hari Sabtu. Pulangnya besok.
Salwa : Kita ga jalan-jalan malam ini?
(Salwa suka jalan-jalan malam minggu, makan di luar sambil menonton live band)
Mama : Tidak. Lagian itu anginnya kencang..,Panggung di Araya bisa terbang lho...
Salwa : Tapi aku mau ketemu Etta..
Mama : Sabar ya, kalo Etta pulang kita jalan-jalan lagi
Salwa : Aku mau Etta sekarang!!!

Tiba-tiba hape berbunyi........Ternyata Etta dan Salwa langsung melonjak-lonjak senang

Mama : Ini ada telpon dari Etta
Salwa : Mau bicara.... (sambil merebut hp) Etta...aku sudah mau bobo lho..
Etta : Kok cepet bobonya?
Salwa : Iya, tadi tidak bobo siang, abis jalan-jalan sama Mama dan beli kaos kaki
Etta : Bagus ya kaos kakinya?
Salwa : Iya, ada gambar love-nya
Etta : Yo wis, Salwa bobo ya..
Salwa : Kapan Etta pulang?
Etta : Besok sore ya
Salwa : Sekaraaaaanggggg... (mulai ambil ancang-ancang nangis..)
Etta : Salwa yang sabar ya, besok Etta pulang
Salwa : Ga mauuuu....aku mau Etta sekarang huhu hu hu hu.....

Dan Salwa pun menangis, dibujuk-bujuk tetap menangis. Akhirnya Mama menyerah dan memilih keluar kamar untuk wudhu dan shalat Isya. Eh, begitu balik ke kamar, ternyata Salwa sudah tertidur. Dia ngantuk dan kecapean rupanya.
Besoknya siang-siang saat menemani Mama menyeterika, Salwa mengambil setumpuk album foto dari lemari. Ternyata Salwa melihat-lihat kumpulan foto Etta-nya. "Ini Etta..ini juga...Etta..Etta....Lho, Etta mana...Oh ini...Kok yang ini kecil.....Eh...patung Marlion.....Ini dimana ya........Etta sama siapa foto ini..." Itulah gumaman yang keluar dari bibir mungilnya. Mama mendengarnya sambil tersenyum sembunyi-sembunyi. Soalnya kalo Salwa tahu dia diketawain, dia bisa ngamuk!! Kegiatan melihat foto itu bertahan sampai malam hari. Malah dia membawa satu album foto yang paling tebal sebagai bekalnya kemana-mana hari itu.

Sore hari sehabis mandi, dia berdiri di depan white board di ruang TV, sambil membawa spidol merah dan hitam. Hobi Salwa adalah menggambar. Tapi sore itu dia tidak menggambar, hanya berdiri di depan white board. Tiba-tiba........

Salwa : Aku mau bikin surprise untuk Etta
Mama : Iya, Salwa menggambar saja untuk Etta
Salwa : Bukan gambar, aku mau nulis
Mama : Nulis apa?
Salwa : Selamat Datang...
Mama : Oh...iya, boleh...
Salwa : Itu ide yang bagus kan??
Mama : (rasanya mo meledak ketawa dengar itu....) Iya........tapi nulisnya agak besar ya.
Salwa : Ayo...Mama bantu sebutkan huruf-hurufnya untuk aku yuk....
(Mama membantu mendikte huruf SELAMAT DATANG ETTA untuk dituliskan di papan)
Salwa : Aku mau tulis dari Salwa ya...kukasih garis dulu disini biar ga dempet tulisannya
(Salwa pun membuat garis dibawah tulisan SELAMAT DATANG ETTA yang telah dibuatnya
Lalu dia menuliskan dari Salwa....)
Salwa : Bagus ga, Ma?
Mama : Iya, bagus
Salwa : Aku mau gambar love ya untuk Etta
Mama : Iya,boleh
(Salwa mulai mebuat garis lengkung untuk membuat bentuk hati)
Salwa : Sudah selesai..........!
Mama : Salwa mau lebih bagus?
Salwa : Ya, mau! Caranya?
Mama : Tulis huruf I di sini dan U disana
(Salwa mengikuti saran itu.)
Salwa : Sudah tambah bagus ya?
Mama : Iya
Salwa : Itu bacanya gimana?
Mama : Itu bacanya I LOVE YOU
(Salwa manggut-manggut tapi dia bicara pada diri sendiri "Kok pendek sekali ya I LOVE YOU nya...???")

Lalu ketika tiba giliran Mama mandi sore, Salwa mengetuk pintu kamar mandi

Salwa : Mama, aku mau tanya sesuatu
Mama : Tanya apa? Mama lagi mandi nih...
Salwa : Cuman mau tanya Etta sudah pulang apa belum? Ini kan sudah sore
Mama : Iya Etta sudah dalam perjalanan dari Cirebon. Sekarang lagi di bis
Salwa : Kok jauh amat Etta pipis??
Mama : Haaaaaaaahhhhh?? (Membuka pintu kamar mandi) Salwa bilang apa?
Salwa : Aku bilang kok Etta pipis jauh sekali
Mama : (ketawa) BUkan pipis. Etta sekarang sudah di bis....gitu
Salwa : Oh...kirain pipis...Yo wis Mama mandi lagi saja

Malam itu Salwa tidak terlalu rewel lagi karena sehabis maghrib dia menerima telpon dari Etta yang menjelaskan kalo sekarang dia sudah di perjalanan menuju Jawa Timur. Dia tertidur di kamar Mama sambil memeluk album foto tebal berisi foto Etta-nya. Mungkin dia bermimpi ketemu Etta ya? Yang jelas ketika pagi datang, dia cuman bilang "Salwa rindu sama Etta.."

Ochhkkkk..mungkin anak itu takut ditinggal lagi seperti ketika ditinggalkan selama 4 bulan kuliah di Malaysia......Kasian..anakku!!!

(Ketika tengah menuliskan ini Etta menelpon sudah sampai di rumah dan berjanji akan jemput Salwa di sekolah...Surprise.......Salwa pasti akan senang...)


Sunday, February 10, 2008

Pelaksanaan Sertifikasi Instruktur KKPI di TUK STMIK IKMI Cirebon

STMIK IKMI Cirebon sebagai salah satu TUK KKPI pada tanggal 9-10 februari 2008 melaksanakan sertifikasi Instruktur KKPI. Sebelumnya peserta telah menerima materi dan pelatihan KKPI. Yang menarik dari pelaksanaan ini adalah pesertanya bukan hanya dari SMK, tetapi juga diikuti guru SMA dan beberapa dosen STMIK IKMI. Latar belakang mereka juga sangat bervariasi dari guru matematika, ekonomi, bangunan dll beralih menjadi guru/dosen KKPI. Nama2nya sebagai berikut....

Drs.H.Taufik Sugiarto SMAN 1 Kota Cirebon
Drs.Ali Satar SMKN2 Majalengka
Drs.Purwanto SMKN2 Majalengka
H.Eka Jayawangsa,BBA STMIK IKMI CIREBON
Drs.H.Sadri STMIK IKMI CIREBON
Dra.Nining R STMIK IKMI CIREBON
Ade Irma PS,S.Kom STMIK IKMI CIREBON
Yuyun Wahyuni STMIK IKMI CIREBON
Hedy Syabani Yusuf SMKN 1 LA
Budi Suprihatno,S.ST SMAN 1 CIREBON
Rostanti Dewi,A.Md SMAN 1 CIREBON
Suryani,SE SMAN 1 CIREBON
Yandriana FM.SE SMAN 1 CIREBON
Abdul Rachman,ST SMAN 1 CIREBON
Suryati Zamzam,S.Sos SMK Farmasi


Selamat mengikuti ujian, semoga semuanya lulus... good luck for you..

Pelaksanaan sertifikasi ini di dampingi oleh : Rafie (VEDC), Nana, Andi, Fajar (Asesor TUK) dan didukung penuh oleh pak Dadang dan pak Eka (Ketua dan Wakil STMIK IKMI)

Tuesday, January 29, 2008

"Saya Tidak Tahu...."

"Awal dari pengetahuan adalah ketidaktahuan... "
-- Anonim

Ini adalah sepenggal kisah yang terjadi beberapa waktu lalu.
Ceritanya, seorang kawan hendak berkunjung ke kantor saya. Hanya berbekal alamat yang saya kirimkan melalui pesan singkat di ponselnya, dia pun berangkat menemui saya.

Ketika sudah berputar-putar beberapa kali dan tidak menemukan alamat
yang dicari. Dan, alamak, pulsa di ponselnya pun sudah tinggal sedikit. Tak bisa menghubungi saya. Alhasil, jalan lain ditempuhnya. Dia bertanya pada orang di jalan. Rupanya, teman saya ini penganut peribahasa yang sudah lawas sekali: malu bertanya sesat di jalan….

Dia pun mencoba bertanya kepada orang sekitar. Seorang pria tua yang
menjadi sasarannya. Dia mungkin berpikir, si bapak adalah orang yang tepercaya dan dengan usianya yang sudah lanjut, tiadalah mungkin dia berdusta. Dengan santun, sang teman bertanya pada si bapak tentang alamat yang dituju? Mau tahu jawabannya. Dengan lebih santun lagi, bapak itu menjawab, "Maaf, saya baru di sini satu bulan."

Teman saya tadinya agak sedikit bingung dengan jawaban itu, ia pun
menanyakan maksud lebih jauh tentang jawaban si bapak tersebut. Sekali lagi dia menjawab serupa dengan yang sebelumnya. Namun kali ini ada anak kalimatnya, "saya baru di sini satu bulan, belum hafal nama-nama jalan daerah di sini." Voila, rupanya itu yang di maksud si bapak. Teman saya pun baru mengerti dan masuk kembali ke dalam
mobilnya setelah mengucapkan terima kasih.

Tak ada yang keliru dengan jawaban si bapak tersebut. Sang bapak adalah penganut adat Timur yang masih kental. Jawaban seperti itu, biasa kita dengarkan, apalagi di daerah. Walau sebenarnya, bapak tersebut cukup mengatakan secara sederhana dengan permohonan maaf, "saya tidak tahu." Tapi, lain ladang lain belalang, lain orang lain pula isi kepalanya. Nah, si bapak itu sepertinya tengah menjaga sopan santunnya.

Namun kalau kita telaah lagi, sebenarnya bukan hanya si bapak yang
berlaku seperti itu. Tanpa kita sadari, kadang kita diberi suatu pertanyaan, baik oleh atasan, teman sekerja, bawahan, atau bahkan kolega dan sejawat kita yang sebenarnya kita tidak tahu akan isi jawaban pertanyaan tersebut. Kita sering lupa bahwa jawaban paling cerdas dari suatu pertanyaan adalah "saya tidak tahu". Untuk menjadi pandai, kita tidak harus mengetahui semua jawaban. Diperlukan tingkat keberanian dan kepercayaan yang tinggi untuk mengakui ketidaktahuan Anda.

Namun, yang perlu dicermati ialah jangan sampai secara tidak sadar
Anda mengaku tidak tahu padahal sebenarnya Anda tahu. Lebih celaka lagi kalau Anda tidak tahu bahwa Anda sebenarnya tidak tahu. Kalau Anda 'berpura-pura tahu' atau mengatakan tahu dari suatu pertanyaan, tetapi sebenarnya Anda tidak tahu sama sekali, itu artinya Anda 'sok tahu' alias 'sok keminter'.

Lantas bagaimana kalau Anda mengatakan 'tidak tahu', tetapi
sebenarnya Anda tahu? Nah ini lain lagi. Tergantung konteks dan substansi dari pertanyaannya. Kalau hal itu menyangkut privasi seseorang atau hal-hal yang tidak perlu diketahui orang lain, Anda berhak diam atau mengatakan tidak tahu.

Ada hal yang perlu orang lain ketahui dan ada pula yang tidak. Namun
bila Anda diberi pertanyaan dan kemudian Anda mengatakan 'tidak tahu', padahal sebenarnya jawaban yang Anda ketahui tersebut orang lain berhak tahu, mohon maaf, Anda telah melakukan dua kesalahan. Yang pertama, Anda telah berbohong. Yang kedua, Anda menyembunyikan fakta yang seharusnya diketahui orang lain.

Kalau memang Anda tidak tahu akan suatu jawaban, segeralah cari tahu
jawaban tersebut. Karena secara tidak sadar Anda sedang dalam proses belajar dalam mencari jawaban tersebut. Anda harus sadar, Anda mempunyai keterbatasan dalam pengetahuan yang Anda miliki. Gunakan selalu pengetahuan Anda untuk hal-hal yang positif. Dan, jangan lupa, untuk selalu mencari tahu akan hal-hal yang memang Anda perlu ketahui, khususnya dalam pekerjaan yang Anda lakukan. Dengan demikian, Anda terhindar dari hal-hal yang tidak Anda ketahui lalu berpura-pura tahu. Sok tahu sepertinya bukanlah jalan yang terbaik.

(Sumber: "Saya Tidak Tahu" oleh Sonny Wibisono, penulis, tinggal di Jakarta)

Saturday, January 26, 2008

Rapat Konsolidasi KKPI 2008

Rapat Konsolidasi KKPI yang berlangsung dari tanggal 24-26 Januari 2008 di gedung Nakula SGB VEDC Malang diikuti oleh:
- Bagiono, Khalid Mustafa, Cucu Sukmana (BPKLN Depdiknas Jkt)
- Wahyu Sakti (UM Malang)
- Romi Satria Wahono (IlmuKomputer.com)
- Wismanu, M. Rafie, Hendri MS, Siyamta, Siswati, Endah (VEDC Malang)
- Djoko Parwanto (Pengembang KKPI)


Ada beberapa hal yang dibahas dalam acara tersebut antara lain :

1. Penyebutan nama Pusat Pengembang KKPI VEDC Malang diusulkan diubah menjadi Sentra KKPI VEDC Malang

2. Mengingat perkembangan dan pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan informasi sangat berkembang, maka pembuatan Modul KKPI Edisi 2008 diusulkan untuk segera dilakukan dengan menambahkan beberapa informasi tentang:
  • Pemanfaatan perangkat mobile phone sebagai sarana untuk mengelola informasi
  • Informasi mengenai jenis-jenis koneksi ysng dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat mobile phone (seperti GPRS, CDMA, dan 3G)
  • Instalasi perangkat pendukung koneksi dengan memanfaatkan perangkat mobile phone (kabel data, bluetooth, dan infra merah)
  • • Pengembangan materi tentang pengelolaan informasi (Romi)
3. Mempertibangkan penerbitan Buku KKPI dengan kemasan khusus, mengingat tidak semua sekolah yang membutuhkan modul KKPI belum bisa mendownload dari internet dan ada kalanya membaca materi dari buku lebih efektif daripada membaca di komputer

4. Sentra KKPI VEDC Malang harus menyertakan lisensi terhadap semua dokumen yang dikeluarkan.

5. mempercepat penyebaran informasi tentang KKPI, dapat dilakukan beberapa cara antara lain:
  • menempatkan situs KKPI pada server di sentra data yang stabil
  • seluruh dokumen KKPI dalam bentuk softcopy dan hardcopy dibuka untuk umum, kecuali dokumen ujian daring (online)
  • membudayakan menulis sesuatu yang berhubungan dengan pengembangan KKPI melalui blog
6. Segera dilaksanakan rakor KKPI 2008 yang membahas antara lain sertifikasi ulang bagi instruktur dan asesor

Sertifikasi Asesor KKPI Angkatan 24

Sertifikasi Asesor KKPI angkatan 24 yang dilaksanakan mulai tanggal 22-28 Januari 2008 di VEDC Malang diikuti 16 peserta dari 10 lembaga (SMK dan Perguruan Tinggi)

Berikut daftar nama calon Asesor KKPI:
  1. AGUS HUSNA gust_wb@yahoo.com
  2. AGUS ADIBIL MUHTAR S.Pd.Si billy_muhtar@yahoo.com
  3. ALGAMAR, S,Si algamar78@yahoo.com
  4. DEVI KAROLITA, S.Kom devi_karolita@yahoo.com
  5. DADANG PRIYANTO, M.Kom dadang_tetis@yahoo.com
  6. Drs.JADIAMAN PARHURIP,M.kom jadiaman@yahoo.com
  7. IKA SETYAWATI ika_s2003@yahoo.com
  8. ENNY DWI OKTAVIYANI, ST nonie031081@yahoo.com
  9. EKA PERMANA, ST akasemiksbg@yahoo.com
  10. DYAN NURYAHYA mio3360_lover@yahoo.com
  11. EDY SUPRYADY anditya_tik@yahoo.com
  12. DJAROT NUGROHO mbahdj@yahoo.com
  13. NOEN KAMAL M noen.kamal@gmail.com
  14. ROSNAWATI RAHMAN sweety_yellowus@yahoo.com
  15. SAMSI, Spd
Adapun kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan antara lain: penjelasan tentang, sertifikasi KKPI, pengembangan modul dan soal, praktek mengajar, ujian teori dan praktek setiap modul. Selain itu para peserta ujian kesabaran karena ujian yang diikuti sifatnya online (random soal & random jawaban). Soooo ujian kesabarannya dimana? Hari ini di VEDC sdh 3 kali mati lampu artinya koneksi terputus dan ujian pun terputus, dengan demikian peserta harus menunggu koneksi dan berharap soal yg dilayar komputer tidak berubah...., aduh.... maaf ya...PLN tdk kordinasi kalau mau matikan lampunya dan jalur lisrtrik yang dilewati intranet VEDC tidak semua ber-UPS

Apa ya! yang dilakukan saat mati lampu? Foto bersama aja dehh..., kebetulan pada saat ujian juga berlangsung rapat Konsolidasi KKPI yang ikuti oleh Tim KKPI


Tim KKPI yang terlihat di foto Bagiono DS, Khalid Mustafa, Rafie, Wahyu Sakti Farid Zurniawan, Romi SW (ilmukomputer.com)


Beginilah kondisi ruangan dan peserta pada saat ujian online berlangsung

Tuesday, January 15, 2008

Kekuatan Pikiran

Dikisahkan, ada seorang ibu yang sangat menyayangi putra tunggalnya. Karena rasa kuatir yang sangat, ditambah maraknya berita penculikan di media massa, si ibu pun memberi nasihat kepada putranya, "Nak, kalau matahari sudah tidak bersinar lagi, jangan keluar rumah ya. Karena saat gelap seperti itulah roh jahat mulai bermunculan. Ada yang disebut kuntilanak, genderuwo, dan lain-lain. Pokoknya mahkluk jelek, hitam, dan jahat. Maka belajar baik-baik di dalam rumah saja ya, terutama malam hari, oke?". Sang anak, yang sedikit penakut, dengan senang hati mematuhi nasehat ibunya.

Setelah beranjak remaja, si anak tumbuh menjadi pemuda cilik yang penakut dan pengecut. Seringkali, ketakutannya yang berlebihan itu terbawa-bawa dalam mimpi. Tidak jarang, ketika tidur ia tiba-tiba terbangun dengan berteriak histeris serta bersimbah peluh ketakutan. Kedua orangtuanya pun menjadi khawatir melihat perkembangan jiwa si anak. Berbagai nasehat bernada menghibur yang disampaikan si orangtua kepada anaknya tidak bermanfaat sama sekali. Bahkan, kadang si anak justru merasa orangtuanya berusaha mencelakai dia.

Suatu hari, sang kakek mendengar kondisi cucunya tersebut. Maka, ia pun segera menyempatkan diri berkunjung ke rumah anaknya. Setelah memikirkan dengan seksama, suatu sore, si kakek mengajak cucunya berjalan-jalan ke pasar malam bersama-sama dengan beberapa orang tetangga dan teman si cucu. Sesampainya di pasar malam itu, mereka pun bersenang-senang. Sang cucu dan teman-temannya bermain dan melihat berbagai pertunjukkan hingga malam hari. Setelah puas dan lelah bermain, mereka pun berjalan kaki pulang ke rumah.

Tiba di rumah, si kakek meneruskan berbincang santai dengan cucunya. "Cucuku, terang dan gelap adalah sifat alam. Tidak ada hubungannya dengan roh gentayangan dan kejahatan. Sudah kita buktikan sendiri, kan? Bukankah sepanjang jalan dalam kegelapan tadi tidak ada satu pun roh jahat yang mengganggu? Ketahuilah, roh jahat hanya ada di pikiran kamu sendiri. Usir dia dari pikiranmu, maka tidak akan ada yang namanya roh jahat di muka bumi ini. Kakek yang sudah setua ini telah membuktikan sendiri. Ketakutan hanya ada di pikiran kita. Gunakan pikiranmu untuk hal-hal yang baik, maka engkau akan membuat segalanya menjadi baik, indah, dan membahagiakan."

Demikianlah, berkat kata-kata bijak dari si kakek, lewat proses waktu, akhirnya si cucu mampu mengubah mindset dan memiliki kesehatan mentalitas yang positif. Ia pun tumbuh jadi pemuda yang pemberani.

Pembaca yang budiman,
Mendidik anak dengan nada ancaman atau dengan menakutinya, walaupun untuk tujuan yang baik, bisa berdampak buruk dan merusak kesehatan mental, bila tidak disertai dengan pengertian benar! Hukum pikiran bersifat universal dan berlaku untuk siapa saja, baik anak-anak atau orang dewasa, yakni you are what you think, Anda adalah apa yang Anda pikirkan! Maka, apa yang kita pikirkan, itulah yang akan terjadi. You are what you believe, Anda adalah apa yang Anda percayai! Karena itu, kalau yang kita tanamkan ke dalam pikiran kita setiap hari adalah hal-hal yang negatif, dampaknya akan destruktif atau merusak. Sebaliknya, kalau baik dan positif sifatnya, tentu dampak dalam kehidupan kita akan menjadi positif dan konstruktif.

Salam Sukses Luar Biasa!!!!

(Sumber: Kekuatan Pikiran oleh Andrie Wongso)

I Love Monday!!!!

"Adanya tujuan memberikan alasan bagi kita untuk bangun setiap pagi" -- Heather Hennessey, usia 15 tahun

Weekend telah berlalu. Kini, datanglah hari Senin. Hari yang semestinya bisa mengggelegakkan semangat. Maklum, hari baru, haruslah semangat pun baru. Namun, yang terjadi, sesungguhnya kita disuguhkan sebuah rutinitas yang menjengkelkan. Terbayang jalanan macet dan pekerjaan menumpuk menanti di depan mata. Banyak orang menarik napas ketika hari Senin datang kembali.

Dapat dimaklumi, bila banyak orang menyambut hari Senin dengan rasa malas. Sebuah studi menyatakan bahwa stres yang muncul pada hari Senin terjadi pada jam-jam di awal pekerjaan, yang biasanya dimulai pada pukul 08.00-09.00. Yang bikin runyam, serangan jantung di kantor atau di tempat kerja meningkat pada saat-saat tersebut. Ternyata mayoritas dari mereka mengalami apa yang disebut serangan penyakit hari Senin alias "monday's disease".

Kondisi masyarakat di kota-kota besar, terlebih lagi di Jakarta, sangat merasakan betul bagaimana mereka mengalami stres lebih awal lagi. Rumah yang jauh dari kantor, berdesakan di kendaraan umum, atau menghadapi jalanan yang macet merupakan alasan mengapa mereka harus bangun lebih awal dari biasanya. Belum lagi bila musim hujan tiba, jalanan berlubang dan banjir sudah terbayang di depan mata.Konon, penyakit di hari Senin zaman dulu umumnya menimpa para buruh penyortir bulu domba atau wol. Para buruh penyortir wol pada awalnya memang sudah mengidap alergi, di mana serangan asmanya kumat setiap kali mulai masuk kerja setelah sehabis libur, yakni hari Senin. Karena merasa dirinya tersiksa oleh beban penyakit yang dideritanya, sehingga setiap hari Senin, ketika mulai bekerja kembali mereka berteriak, "I Hate Monday!"

Jelas ada perbedaan terhadap tingkat stres yang dialami para pekerja saat ini. Apakah stres menghadapi hari Senin hanya dialami pekerja saja? Ternyata kebencian terhadap hari Senin tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, anak kecil pun merasakan hal yang sama.

Tak heran bila kelompok musik Boomtown Rats, dimana vokalisnya Bob Geldof, membuat lagu `I Don't Like Monday', lagu yang berkisah mengenai kebencian seorang anak ketika hari Senin telah tiba. Bob Geldof terkenal dengan konser Live Aid-nya yang ditujukan untuk membantu kelaparan di Ethiopia dan terlihat marah ketika tahu kaset rekamannya dibajak oleh perusahaan kaset Indonesia.

Fenomena "penderitaan di hari Senin" dapat juga menimbulkan peluang bisnis. Sebuah kafe di Jakarta membuat acara `I like Monday' dengan penulisan `I don't like Monday' dengan coretan di kata `don't'. Beberapa bioskop juga membuat program `Nomat' alias nonton hemat. Harga karcis diturunkan agar dapat menampung lebih banyak penonton. Donald Greeley, psikolog di Carle Clinic's Sleep Laboratory di Urbana, Amerika Serikat mempunyai saran bagaimana menyiasati agar Hari Senin dapat dilalui dengan menyenangkan:

1. Bayangkanlah hal-hal yang menyenangkan
Ketika Anda tidur di hari Minggu malamnya, bayangkanlah hal-hal yang menyenangkan keesokan harinya. Judith Harlan, seorang penulis mengatakan, "Bersenang-senang berarti menikmati setiap hari. Bersenang-senang berarti menatap ke atas langit dan menarik napas dalam-dalam hanya karena rasa enak." Sebelum tidur, anda bisa membayangkan akan mendapatkan uang, bertemu teman lama yang menyenangkan atau hal-hal menyenangkan lainnya. Jangan membayangkan hal-hal yang tidak menyenangkan, misalnya pekerjaan yang bertumpuk, jalanan macet, atau hal-hal rumit lainnya.
2. Makanlah yang cukup
Persiapkan diri Anda sebelum berangkat dengan gizi yang memadai. Sarapanlah yang cukup, agar dapat menambah energi Anda. Jika Anda harus minum kopi, minumlah secukupnya. Menurut penelitian, kafein dapat membantu Anda untuk bisa berpikir lebih cepat, meningkatkan rasa riang, membuat kita merasa lebih segar dan energik. Meminum kopi dapat juga meningkatkan penampilan mental dan memori.

3. Buatlah rencana yang menyenangkan di hari Senin
Agar hari Senin dilalui dengan rasa riang, buatlah rencana-rencana yang menyenangkan hati Anda. Misalnya Anda berencana akan makan siang dengan teman-teman kantor Anda.
4. Gunakan pakaian berwarna cerah
Cara berpakaian bukan hanya menunjukkan siapa orang tersebut, `you are what you wear'. Pemilihan pakaian apa yang akan dipakai bukan hanya mempengaruhi penampilan, tetapi dapat juga mempengaruhi mood bahkan kinerja seseorang. Pakailah pakaian berwarna cerah setiap kali hari Senin tiba, karena warna cerah dapat mengalirkan energi positif dan semangat baru. Dalam buku "Colour Therapy: Pengaruh dan Kekuatan Warna dalam Kehidupan", dijelaskan bahwa warna tidak hanya dipakai sebagai sebuah estetika atau keindahan semata. Kekuatan pengaruh warna sangat besar terhadap setiap orang. Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa sadar warna dapat mempengaruhi tubuh kita.
5. Persiapan perlengkapan kerja
Jangan lupa agar Anda mempersiapkan segala sesuatunya di hari Senin esok harinya, seperti pakaian, tas kerja, laptop, telepon seluler, agenda, dan sebagainya. Hal ini bertujuan supaya Anda tidak tergesa-gesa dan terburu-buru ketika hari Senin tiba. Bila ada sesuatu barang yang tertinggal, sudah jelas, hal itu akan merusak dan mengganggu mood Anda di pagi harinya.
6. Mulailah pekerjaan dengan kreativitas
Mulailah pekerjaan di kantor yang membutuhkan kreativitas. Kreativitas dapat membangkitkan energi dan semangat Anda bila berada dalam kondisi yang tidak mood.

Jadi ketika Anda bangun di pagi hari, ingatkan diri anda untuk menghargai setiap momen yang ada. Jangan lupa, bahwa weekend tak akan tiba sebelum hari Senin dimulai. Selamat beraktivitas. Selamat memulai aktivitas di hari Senin!

(Sumber: "I Love Monday!" oleh Sonny Wibisono)

Wednesday, January 2, 2008

Selamat Tahun Baru 2008


Selamat Tahun Baru 2008
Semoga tahun ini kami sekeluarga menjadi lebih baik daripada tahun sebelumnya, terutama kedekatan terhadap Sang Pencipta Alam Semesta

Aminn