Saturday, February 23, 2008

No Gain Without Pain....

Many things had happen beberapa waktu ini....
Terutama dengan Salwa. Ufffhhh...kaya'nya dia lagi dalam masa ujicoba deh...
Entah berapa minggu yang lalu jari telunjuk, tengah dan jempolnya tersiram air panas yang mengakibatkan tangannya melepuh selama beberapa lama. Aduh, kecian deh dia. Untungnya waktu itu yang kena adalah tangan kiri, jadi minimalnya dia masih bisa menulis dan menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya.
Lalu.......kemaren tepatnya hari Jum'at 15 Februari malam ada lagi kejadian dengan tangannya. Ceritanya, malam itu Etta-nya mau ke rumah Pak Djoko menyelesaikan sebuah urusan jadi saya membuka pintu pagar samping. Salwa waktu itu sudah merengek-rengek minta ikut, tapi berhubung udara malam itu dingin (dan saya malas keluar malam-malam lagi...) jadi rengekannya ditolak. Dia kemudian minta naik motor saja sampe depan pagar. Setahu saya, dia sudah ada di atas kendaraan karena suaranya tidak terdengar lagi, taunya ketika pagar saya buka, terdengarlah jeritannya melengking memecah malam.... (wuih..mendramatisir banget nih!)....
Ternyata........dia berdiri di belakang saya dan tangan kanannya ditaruh di dekat pagar. Setelah dicek, ternyata jari kelingkingnya yang kali ini kena apes. Saya tidak berani melihat jarinya, ditambah mendengar tangisannya...Kasian banget.... Untunglah ternyata jarinya (yang waktu itu saya duga patah..) cuman bengkak. Tapi itu pun untuk ukuran anak umur 5 tahun tentunya sangat menyakitkan!!!! Kukunya menghitam, jarinya bengkak... Tentu saja dia menangis... Tapi setelah dihibur, dia mau juga diam. Ada triknya untuk mendiamkan Salwa malam itu....
Mama : Kalo kamu nangis terus, tangannya ga bakalan sembuh lho
Salwa : Iya Ma??
Mama : Bener!!
Salwa : Trus bagaimana supaya tangannya cepet sembuh?
Mama : Diajak nyanyi saja biar tangannya ga sedih...
Salwa : Nyanyi apa ya, Ma?
Mama : Apa saja yang penting gembira, oke?
Dan Salwa pun bernyanyi Kasih Ibu, Lagu Gembira, Waktu Ku Kecil dan beberapa lagu anak-anak lainnya.
Sangat mengharukan melihatnya mengerjakan PR menulis dari sekolahnya. Untuk menulis, dia minta saya membantunya menegakkan pensil kemudian dia menggerakkannya sesuai huruf yang dicontohkan. Menurut laporan gurunya, selama 2 hari Salwa memakai tangan kiri untuk menulis di sekolah. Dan pada hari Minggu, dia ikut lomba mewarnai (walopun tidak menang he he...) di sebuah TK tetangga, dia juga masih menggunakan tangan kiri unuk memegang krayon. Hu hu....begitu berat perjuanganmu, Nak...Dasar anak-anak, saat susah pun mereka bisa mendapati sesuatu yang positif untuk dijadikan kebanggaan...Dan kebanggaan Salwa dari kejadian itu katanya sih karena sekarang dia jadi bisa menulis dengan tangan kiri juga. Aya-aya wae...
No gain without pain, kata orang-orang. Mudah-mudahan setelah melalui rasa sakit ini, Salwa bisa belajar untuk lebih berhati-hati. Saya juga belajar untuk melihat kondisi sebelum mengerjakan sesuatu agar tidak ada lagi yang terluka. Belajar dari pengalaman memang baik. Tapi kan tidak harus selalu mengalami sendiri. Mungkin lebih enak jika belajar dari pengalaman orang lain... sakitnya tidak terasa tapi hikmahnya dapat...he he he.....