"Patriotisme Merah Putih" adalah kecintaan yang lahir dalam hati seseorang dengan tulus. Kecintaan itu tidak bisa dibandingkan dengan sesuatu karena itu adalah "rasa" dan "panggilan nurani". Semangat itu seharusnya tertanam dalam darah seorang warga mengaku darahnya "merah-putih", apatalagi jika dikaitkan dengan hari-hari besar Indonesia.
Apakah anda seorang Pemuda?
Jawab seorang kawan : umurku sdh 45 tahun, masih pemuda atau tidak?
Umur boleh tua, tetapi semangat tetapi muda.
Ketika kami mau mengikuti upacara Sumpah Pemuda 28 Oktober 2007 di KJRI Johor Baru Malaysia. Seorang kawan lagi berkata, InsyAllah saya bisa membedakan antara sunnah dan wajib. Dan kebetulan beliau tidak ikut upacara, apakah dalam konteks ini mengerjakan tugas kulia itu wajib, sedang ikut upacara itu sunnah. Saya tidak tahu, atau jangan2 justru tidak hubungannya.
Coba kita cermati Teks Sumpah Pemuda :
PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
Jika seandainya hal tidak terjadi 79 tahun yang lalu, kira2 apa yang mempersatukan nusantara ini ?
Anda yang tahu jawabannya ...
Menjadi tugas kita semua untuk menjaga dan meningkatkan semangat juang, integritas bangsa
Foto Konjen RI bersama home staf
Mahasiswa UM-UTHM
SATU NUSA SATU BANGSA
Written by :W.R. Supratman
Satu Nusa satu Bangsa
Satu Bahasa kita
Tanah air pasti jaya
Untuk s'lama lamanya
Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa dan bahasa
Kita bela bersama
Sunday, October 28, 2007
Subscribe to:
Posts (Atom)