Sunday, September 2, 2007

Monitoring Rektor Univ. Negeri Malang ke Univ. Tun Hussein Onn Malaysia

Alhamdulillahirabbillalamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah yang diberikan kepada kita semua.


Sepintas saya sampaikan bahwa pada hari sabtu tanggal 1 September 2007 Rektor Univ. Negeri Malang (Prof. Dr. H. Suparno), Direktur Pasca Sarjana UM (Dr. Marthen Pali, M,Si), Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang (Dr.Shofwan) bersama rombongan melakukan kunjungan ke Universitas Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) dalam rangka monitoring pelaksanaan Sandwich Program/Transfer Kredit antara UM dengan UTHM.



Pertemuan tersebut dibuka secara resmi Dr.H.Baharom Bin Mohamad (UTHM), Rektor + Direktur Pasca Sarjana UM menyampaikan secara terbuka apa saja yang menjadi agenda kunjungan dan poin-poin yang akan dilihat pada monitoring kali. Selanjut kami menyampaikan laporan ttg pelaksanaan kegiatan secara singkat, karena laporan tertulis sdh kami sampaikan sebelumnya.
Isi laporan tersebut antara lain :
1. Mahasiswa
Berdasarkan usulan Direktur PPS UM dan Rektor UM, dan SK Kepala Biro PKLN Depdiknas RI No:28036/A2.5/LN/2007, SK Atase Pendidikan & Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur No:PK-913-16h/0707, yang menyatakan bahwa 25 orang mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti Sandwich Program / Transfer Kredit di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) mulai bulan Juli - Desember 2007. Karena alasan administrasi Kepegawaian maka salah seorang diantaranya tidak dapat mengikuti program tersebut.


2. Program Perkuliahan
Setiap jurusan (Mechanical Engineering, Civil Engineering, Electronic-Electrical Engineering) memprogram 3 matakuliah spesifikasi jurusan dan 1 matakuliah umum (Leadership & Management Vocational Education). Keseluruhannya berjumlah 12 SKS yang kami tempuh dengan kuliah dari hari senin-jumat masing2 3 jam/hari. Meteri kuliah dalam bentuk teori, teori & praktek, teori dan tugas.

3. Proses Pembelajaran
-Interaksi Belajar

Interaksi pembalajaran pada perkuliahan secara umum berlangsung baik dan dinamis. Hanya pada aspek bahasa mengalami hambatan komunikasi. Hambatan tersebut misalnya terkait dengan sejumlah kata/istilah dalam Bahasa Malaysia yang berbeda makna dengan kata dalam Bahasa Indonesia. Hal lain juga dikarenakan adanya dosen pengajar menggunakan bahasa Inggris 100% dimana hal tersebut merupakan kekurangan yang dimiliki peserta program secara umum. Namun demikian hal tersebut dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk mengekplorasi kemampuan berbahasa inggris disamping menerima materi perkuliahan.
- Suasana Belajar
Cukup menyenangkan, kami berangkat ke kampus beramai-ramai naik bus sekolah gratis, ruang kelas dan Lab ber AC. Tapi kadang terlalu lama menyebabkan kedinginan. Salah satu pensyarah berbahasa Inggris 100%, tapi dengan teks yang dipresentasikan membuat kami jadi mengerti. Pensyarah (dosen) yang menggunakan Bahasa Melayu juga sama sulitnya dimengerti karena belum terbiasa. Rasanya tiada hambatan yang berarti.

4. Program Tambahan
Kunjungan ke Politeknik Sultan Shalahuddin Abdul Aziz Shah (PSA) pada tanggal 21 Agustus 2007. PSA adalah salah satu Politeknik yang tertua dan diperhitungkan kualitasnya di Malaysia. Saat kunjungan kami diterima oleh Bapak Annamalay A/L Munusamy, M.Sc Kepala Departemen Teknik Elektro PSA. Pada saat itu rombongan diberi kesempatan mengunjungi laboratorium mesin dan elektro elektronika. Kunjungan itu terselenggara atas dukungan penuh dari pihak UTHM yang dipelopori oleh PM. Mahmad Amir.

5. Beasiswa
Beasiswa diperoleh dari Atase Pendidikan & Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur yang ditransfer melalui Bank Islam Malaysia. Dengan demikian kami tidak mengalami kesulitan dalam hal penerimaan beasiswa tersebut.

6. Akomodasi, Transportasi dan Komsumsi
- Akomodasi : Seluruh mahasiswa peserta transfer kredit ditempatkan di 3 blok, Lantai 4, Kediaman Perwira, Pangsa Puri Parit Raja. Kami menempati kamar baru, untuk ukuran mahasiswa sangat layak huni. Setiap kamar dilengkapi fasilitas lemari, meja, ranjang, sejumlah penghuni. Untuk kenyamanan setiap kamar ada kamar mandi dan kipas angin serta tempat sepatu dan jemuran. Jarak antara asrama dengan kampus Induk dan kampus Bandar UTHM ± 2 km.
(Foto di bawah ini ketika rombongan naik dilantai 4 asrama kami di UTHM, dari senyum beliau2 menunjukkan kalau beliau sangat senang melihat tempat tinggal "anak2nya")


(Kebahagian itu tidak berakhir sampai disitu beliau juga kami dokomentasikan dikamar kami, dari kanan : Pak Shofwan (KaDiknas Kota Malang), Rafie (Mhs UM-UTHM), Pak Suparno (Rektor UM), Pak Marthen (Direktur PPS UM))

- Transportasi : setiap hari kerja UTHM telah menyediakan bus dan mini bus untuk mengangkut mahasiswa dari asrama kedua kampus yang berbeda. Transpotasi tesebut gratis selama hari kerja dan jam kuliah yang telah ditentukan UTHM. Secara umum sarana transportasi bukan menjadi kendala bagi para mahasiswa, hanya pada saat-saat jam sibuk pada umumnya jam kuliah 08.00 pagi, para mahasiswa harus rela antri beberapa saat (± 30 menit) agar tidak terlambat.- Komsumsi : untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa sehari-hari dapat membeli di lingkungan asrama, kampus dan sekitarnya. Harga relatif terjangkau dan rasa hampir sama sehingga kami dengan mudah beradaptasi. Hanya satu kesulitan dari segi komsumsi yaitu ketika jadwal kuliah cuti warungnya juga ikut cuti.
7. Pergaulan dengan warga dan masyarakat sekitar.
Selama ± sebulan kami di Parit Raja di asrama, di kampus, dan lingkungan sekitar UTHM, kami merasakan sebuah ikatan kekeluargaan yang alami, dan kita bisa saling berterima antara satu dengan yang lainnya. Sangat kontras dengan apa yang kami lihat di TV dan apa yang kami baca dikoran. Ini semua adalah awal yang sangat baik dan mulia seandainya hal ini diikuti oleh warga Negara Malaysia dan warga Negara Indonesia yang lain maka alangkah indahnya nuansa kerukunan serumpun antar kedua Negara Malaysia dan Indonesia sehinga saya yakin tidak akan terjadi lagi krikil-krikil yang selama ini sering kita saksikan bersama

8. Lain-Lain :
Ada banyak hal baru yang kami temukan baik tentang hal-hal yang positif maupun kurang positif, tentu kami tidak akan mengadopsi mentah-mentah tentang semua hal yang kami, rasakan, alami selama kami menimba ilmu di sini. Kami akan pulang dengan membawa oleh-oleh semangat mewujudkan yang selama ini menjadi mimpi kami; yaitu untuk menjawab berbagai hal yang sedang menghimpit bangsa Indonesia, tentang kepurukan ekonomi, dekadensi moral memalui dunia pendidikan. Kami yakin, hanya dan hanya melalui peningkatan mutu pendidikan kita bisa mewujudkan mimpi kita bersama; yakni masyarakat yang sejahtera, adil, demokratis dan penuh rasa kekeluargaan sebagai satu keluarga besar yaitu bangsa Indonesia yang tidak boleh lecehkan oleh bangsa lain.
Kesimpulan terakhir dari pertemuan itu adalah baik pihak UM maupun UTHM sangat senang atas kerjasama yang telah terjadi, akan ditingkat lagi kerjasama bentuk lain misalnya : pertukaran dosen, teknisi, kemungkinan kerjasama pengembangan Malang sebagai Kota Vokasional Internasional. Dan yang paling menggembirakan bagi mahasiswa adalah keputusan dari UTHM, yg menyatakan walaupun kami hanya 1 semester kami berhak mendapat CERTIFICATE dan terdaftar sebagai Alumni UTHM.
Thanks so much kepada semua yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini.

2 comments:

Sebuah Pengalaman Hidup said...

Pengalaman yang sangat berguna pak Rafie, mudah-mudahan menjadi awal untuk perbaikan pendidikan di Indonesia, sehingga pendidikan di Indonesia bisa menyetarakan secara kualitas dan menyesuaikan antara kewajiban dan kebutuhan yang harus diberikan kepada peserta didik / mahasiswa.. ;-)

Rafie said...

Terima kasih bpk/ibu atas doanya